Selasa, 28 Januari 2020

Karakteristik Buah Umur Dini



Buah umur dini yakni sosok individu yang sedang menjalani suatu pelaksanaan perkembangan dengan kencang dan fundamental bagi kehidupan berikutnya. Buah umur dini berada pada jangka umur 0-8 tahun. Pada masa ini pelaksanaan pertumbuhan dan perkembangan dalam beraneka aspek sedang mengalami masa yang pesat dalam jangka perkembangan hidup manusia. Progres pelajaran sebagai wujud perlakuan yang dikasih pada si kecil patut melihat karakteristik yang dimiliki tiap-tiap level perkembangan si kecil (Sujiono, 2009:6).
Buah umur dini atau si kecil umur prasekolah adalah fase perkembangan individu, saat si kecil mulai mempunyai kesadaran seputar dirinya sebagai pria atau wanita, bisa mengendalikan diri dalam membuang air (WC training), dan mengetahui sebagian hal yang dianggap membahayakan (mencelakakan dirinya) (Yusuf, 2005:162).
Buah adalah individu yang unik dimana masing-masing mempunyai turunan, atensi, kapabilitas, dan latar belakang kehidupan yang berbeda satu sama lain. Di samping mempunyai kesamaan, si kecil juga mempunyai keunikan tersendiri seperti dalam gaya belajar, atensi, dan latar belakang keluarga. Padahal terdapat pola urutan biasa dalam perkembangan si kecil yang bisa diprediksi, melainkan pola perkembangan dan belajarnya konsisten mempunyai perbedaan satu sama lain.
12
Pada ketika menjelang umur 3 tahun, lazimnya seorang si kecil akan kian mandiri dan mulai mendekatkan diri pada sahabat-sahabat sepermainannya. Pada level umur si kecil mulai menyadari seputar apa yang dinikmati dan apa yang sudah cakap dikerjakan dan yang belum cakap dikerjakan. Kecuali itu, pola kesibukan bermainnya malah sudah berubah sebab si kecil mulai menjelang level bermain searah di mana seorang si kecil bermain dengan si kecil lain tanpa interaksi dan tak berharap memberikan mainannya saat ada yang berkeinginan meminjam atau sebaliknya menolak mengembalikan mainan yang dipinjamnya. Hal ini berakibat pada kesibukan bermain mereka yang seringkali diwarnai dengan perselisihan atau bentrokan yang lazimnya cuma bersifat sementara saja (Sujiono dan Sujiono, 2010:23).
          Pada hakikatnya si kecil umur dini senantiasa bermotivasi untuk bermain. Artinya bermain secara alamiah memberi kepuasan pada si kecil. Lewat bermain bersama dalam golongan atau sendiri tanpa orang lain, si kecil mengalami kesenangan yang lalu memberikan kepuasan baginya (Montolalu, 2009:2).
          Berdasarkan Montessori (dalam Putra dan Dwilestari, 2012:35) mengemukakan bahwa “Buah umur dini mengabsorpsi ilmu pengetahuan secara lantas ke dalam alam psikisnya. Semata-mata dengan melanjutkan hidup, si kecil belajar menuturkan bahasa ibu/aslinya dan mewujudkan otot mentalnya sendiri menerapkan segala hal yang dijumpainya disekelilingnya untuk tujuan itu.”
Berdasarkan Coughlin (dalam Sujiono dan Sujiono, 2010:24) ciri-ciri biasa si kecil dalam jangka umur 3-6 tahun, diantaranya:
1)    Buah-si kecil pada umur hal yang demikian menonjolkan perilaku yang bermotivasi, cantik, dan sekalian nampak kasar pada ketika-ketika tertentu.
2)   Buah mulai berupaya untuk memahami dunia di sekeliling mereka meskipun mereka masih susah untuk membedakan antara daya pikir dan kenyataan.
3)   Pada suatu kondisi tertentu si kecil nampak sungguh-sungguh cantik dan bisa berprofesi sama dengan sahabat dan orang lain tapi pada ketika yang lain mereka menjadi si kecil yang pengatur dan penuntut.
4)   Buah cakap mengoptimalkan kesanggupan berbahasa dengan pesat, mereka seringkali tampak berbincang-bincang sendiri dengan bunyi keras saat mereka mengatasi problem atau memecahkan suatu kesibukan, serta
5)   Secara jasmani, si kecil mempunyai daya yang besar tapi jangka fokusnya pendek sehingga cenderung bermigrasi dari satu kesibukan ke kesibukan lain.
Karakteristik si kecil umur dini menurut ilmu jiwa modern berdasarkan Kartono (1990:109) yakni :
1)   Bersifat egosentif-naif mementingkan diri sendiri, karena secara naif ia sungguh-sungguh berkaitan pada dirinya sendiri sebagai dari permulaan perkembangan kehidupan jiwanya. Buah beranggapan bahwa pribadi jiwanya yakni satu dan terpadu erat dengan lingkungannya.
2)   Memiliki kekerabatan sosial dengan benda-benda dan manusia yang sifatnya simpel dan primitif. Buah berkeyakinan bahwa orang lain itu menghayati dan menikmati tiap-tiap momen seperti penghayatan sendiri (si kecil membangun dunianya pantas dengan daya pikir dan kemauannya), kehidupan individual dan sosial masih belum terpisahkan oleh si kecil.
3)   Ada kesatuan lahiriah dan rohani yang hampir-hampir tak terpisahkan sebagai satu totalitas. Dunia jasmaniah dan batiniah si kecil masih belum terpisahkan, oleh sebab itu pribadi si kecil nampak polos, yang nampak polos dengan perilakunya.
4)   Sikap hidup yang fisiognomis, si kecil secara lantas memberikan sifat jasmaniah (sifat konkrit, kongkrit, seperti sifatnya benda-benda) pada tiap-tiap penghayatannya.

Jadi si kecil umur dini adalah masa dimana si kecil sedang berada pada fase perkembangan yang perlu menerima nasihat dan bimbingan yang ideal sehingga potensi yang dimilikinya akan berkembang dengan bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar